TUTORIAL TUKUL EINSTEIN
Diary of Togel Masters
Tukul Einstein
TOGEL ONLINE
Togel online bukan saja menyediakan hadiah 2D = Rp 70.000 tetapi juga memberikan diskon permainan sebesar 29%. Anda perhatikan baik-baik. Di togel darat tidak ada diskon seperti ini atau terlalu kecil. Sebenarnya bukan kecil tetapi jalur koneksi Anda. Lalu di mana celahnya? Mari kita gunakan logika berpikir dan prinsip investasi.
Probabilitas permainan 2D adalah 100 peluang. Nilai bet terkecil adalah Rp 1.000 dan jika menang mendapatkan Rp 70.000. Sekarang kalau kita bet semua titik peluang tersebut, berapa yang kita bayar? Pasti Rp 100.000 (100 x Rp 1.000). Dengan demikian apakah kita akan menang togel? Jawabannya: PASTI!. Anda menang tetapi rugi. Anda rugi Rp 30.000. Karena modalnya Rp 100.000 sementara menangnya cuma Rp 70.000. Ini tindakan konyol. Paham?
Sampai di sini kita sudah bisa menarik asumsi atau dalil bahwa orang-orang yang menang tidak selalu untung. Karena itu Anda jangan pernah set pikiran Anda bahwa sasaran kita adalah menang togel. Bukan! Sasaran kita untung dari togel. Jadi kalah sekali-kali tidak menjadi soal yang penting akhir bulan untung. Paham? Sama seperti ketika Anda punya kasus yang sebenarnya bisa diselesaikan baik-baik secara kekeluargaan atau perdata dengan mediator, tetapi karena Anda sok kuat, sok kaya, sok jagoan, sok kenal pejabat, dsb. akhirnya Anda bawa kasus tersebut ke polisi, jaksa dan hakim. Anda diketok palu menang, tetapi berapa pengeluaran Anda untuk mengurus kasus-kasus tersebut? Menang karena gengsi tetapi rugi secara materi, buat apa? Oknum-oknum tersebut terus mengenyangkan perut mereka dengan uang-uang seperti ini. Ini masih terus terjadi. Anda pikir urus perkara di polisi bisa gratis dan bakal direspon segera jika tidak ada uangnya? Polisi saja kasusnya menumpuk sementara dana kurang. Emang polisi kerja jalan kaki cari penjahat? Jadi sebagai masyarakat kita juga harus mengerti beban kerja polisi. Hanya saja yang saya tidak suka adalah jika ada polisi membeda-bedakan pelayanan hanya karena si A memberi uang sementara si B yang miskin tidak memberi uang lalu kasus yang sama didiamkan atau dipetieskan. Makanya saya mendukung dan Anda harus paham bahwa sekarang ada UU yang namanya Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik.
UU Keterbukaan Informasi Publik ini sudah berlaku mulai April 2010 kemarin. Semua masyarakat yang berkepentingan terhadap sebuah informasi patut mendapatkannya dari pihak-pihak yang berkompeten dan terkait urusan publik. Jika tidak, Anda bisa membawa mereka ke penjara! Karena itu kalau Anda melaporkan kasus Anda ke polisi tetapi dalam sekian waktu kasus Anda belum ada laporannya entah ditindaklanjuti atau ditaruh di bawah meja, Anda bisa perkarakan polisi yang menangani kasus Anda. Saatnya orang Indonesia lebih pintar!
Kembali ke soal togel online. Lalu kalau rugi bagaimana? Sekarang saya ingin Anda menghitung diskon 29%. Dengan diskon 29%, berapakah yang kita bayarkan jika bet 100 titik tersebut? Benar sekali, kita bayar Rp 71.000. Kita pasti menang, tetapi masih rugi Rp 1.000. Benar? Namun dengan adanya penurunan kerugian dari Rp 30.000 menjadi Rp 1.000, ini menandakan ada sesuatu yang tidak beres alias ada peluang bagi yang melihat celah. Bukankah begitu? Kalau cuma turun Rp 1.000 atau Rp 5.000, itu tidak ada yang istimewa. Tetapi ini turun drastis yakni Rp 29.000. Dari sinilah kita bisa menemukan celahnya.
Bet 100 angka (semua titik peluang) dari: 00, 01, 02, dst…..sampai 99 dengan diskon 29% senilai Rp 1.000, kita menang tetapi masih rugi Rp 1.000. Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana jika kita mengurangi titik bet? Sampai di sini Anda baru paham apa yang saya maksudkan. Mungkin bagi yang baru pertama kali belajar main togel akan kaget dan tersenyum. Ya, saya katakan kita kurangi bet dan katakanlah bet 98 titik. Apakah kita masih untung atau rugi? Mari kita hitung.
98 x Rp 710 = Rp 69.580.
Dibayarkan = Rp 70.000.
Keuntungan = Rp 420.
Cukup buang 2 titik sudah untung Rp 420. Kecil? Sudah jelas kecil! Ini penghasilan pengamen. Bagaimana menaikkannya menjadi besar? Anda gunakan modal lebih besar. Anda jangan bet per titik Rp 1.000 tetapi Rp 10.000. Ini artinya untung Anda Rp 4.200. Kecil? Tentu saja. Ini baru penghasilan pemulung. Sekarang Anda bet per titik Rp 100.000. Ini artinya Anda untung Rp 42.000. Kecil? Saya harap Anda jangan bilang kecil-kecil saja! Kalikan dengan 20x putaran togel dalam sebulan. Berarti satu bulan keuntungan Anda: Rp 840.000. Itu gaji anak SMA yang baru bekerja. Sampai di sinilah mengapa saya katakan untuk memberantas kemiskinan standar PBB sehari USD 2 sudah tercapai. Gampang seperti membalikkan telapak tangan, bukan?
Anda ingin penghasilan manager? Maka bet lah tiap titik Rp 1.000.000 maka sebulan menghasilkan Rp 8.400.000. Di sini Anda tentu harus punya modal sekitar Rp 69.580.000. Berlaku prinsip investasi di mana untuk menghasilkan keuntungan besar membutuhkan modal besar. Di mana-mana di dunia bisnis apapun ini berlaku. Mau gaji besar tentu kemampuan Anda harus besar. Anda tidak bisa memancing ikan marlin dengan udang kecil. Anda harus menggunakan umpan besar seperti ikan baronang atau kembung. Bagaimana? Apakah yang saya katakan ini tidak logis atau mengada-ngada? Sulitkan meraih untung dari togel? Yang ada adalah sebaliknya malah karena rakus dan serakah, kita bukan membuang angka dua angka tetapi kita membuang 98 angka dengan bet 2 titik. Sampai kiamat pun bandar akan tertawa karena posisi ini dibalik sendiri oleh kita.
Saya tidak mengatakan bahwa Anda harus membuang 2 titik atau mempunyai modal Rp 69.580.000. Tidak! Saya hanya mengatakan bahwa teknik mencari angka mati dan membuangnya cukup beberapa sudah mendatangkan keuntungan bagi kita pemain togel. Urusan akan bermain dengan modal berapa, berapa titik yang dibuang, itu urusan masing-masing. Teruslah bersama saya dan saya akan membagikan ilmu-ilmu berikutnya. Bagaimana caranya membuang angka-angka, bagaimana kalau yang kita buang justru keluar, benarkah ada angka sihir, dsb.
This entry was posted on Selasa, Januari 19th, 2016 at 20:11 and is filed under TOGELLER.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed.
You can leave a response, or trackback from your own site.
Tinggalkan Balasan